Mengapa Jenggot Naga Banyak Dicabuti Penonton dalam Permainan Liong

Oplus_131072

 

FAKTA GROUP – Jenggot naga pada permainan liong sering kali menjadi bagian yang diminati oleh penonton untuk dicabut dan disimpan. Praktik ini memiliki alasan yang berakar pada tradisi, kepercayaan, dan simbolisme dalam budaya Tionghoa. Berikut adalah beberapa alasan mengapa jenggot naga kerap dicabut dan disimpan oleh orang.

Jenggot naga dianggap sebagai bagian dari naga yang memiliki energi positif atau “qi.” Dalam budaya Tionghoa, naga adalah makhluk pembawa keberuntungan, dan menyimpan jenggotnya dipercaya dapat membawa hoki, kelimpahan, dan rezeki bagi pemiliknya.

  • Keberuntungan di Tempat Usaha: Banyak pedagang atau pengusaha menyimpan jenggot naga di toko atau tempat usaha mereka, berharap keberuntungan terus mengalir.
  • Rezeki di Rumah: Di rumah, jenggot naga disimpan untuk membawa suasana harmonis dan keberuntungan bagi seluruh keluarga.

Selain membawa keberuntungan, jenggot naga juga diyakini memiliki kekuatan untuk menangkal energi negatif. Orang yang menyimpan jenggot naga percaya bahwa benda tersebut dapat melindungi mereka dari nasib buruk atau kesialan.

  • Digunakan sebagai Jimat: Beberapa orang menjadikan jenggot naga sebagai jimat pribadi yang disimpan di dompet, laci, atau di bawah bantal.
  • Ritual Pengusir Bala: Di beberapa daerah, jenggot naga digunakan dalam ritual sederhana untuk mengusir hal-hal buruk.

Dalam permainan liong, naga dianggap “hidup” secara spiritual selama tarian berlangsung. Jenggotnya, yang bergerak dinamis dan selaras dengan tubuh naga, dipercaya menyimpan esensi spiritual naga tersebut. Dengan mengambil jenggotnya, orang merasa seperti memiliki bagian dari energi mistis naga.

Praktik mengambil jenggot naga sudah menjadi tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi di beberapa komunitas Tionghoa. Orang tua sering memberi tahu anak-anak mereka bahwa menyimpan jenggot naga dari permainan liong akan membawa keberuntungan sepanjang tahun.


Kenang-Kenangan dari Perayaan Imlek atau Cap Go Meh

Bagi sebagian orang, jenggot naga juga diambil sebagai kenang-kenangan dari momen perayaan Tahun Baru Imlek atau Cap Go Meh. Ini terutama berlaku jika permainan liong dilakukan di acara besar yang penuh makna.

  • Mempertahankan Semangat Perayaan: Menyimpan jenggot naga dianggap sebagai cara untuk terus merasakan semangat dan energi positif dari perayaan tersebut.
  • Pengingat Koneksi dengan Budaya: Jenggot naga menjadi simbol hubungan seseorang dengan tradisi dan budaya Tionghoa.

Mendapatkan jenggot naga sering kali dianggap sebagai pertanda baik. Beberapa orang percaya bahwa keberhasilan mencabut jenggot naga menunjukkan bahwa mereka dipilih oleh naga untuk menerima keberuntungan secara langsung.


Mengapa Hal Ini Kadang Dilarang?

Meskipun memiliki makna positif, praktik mencabut jenggot naga dapat menjadi masalah bagi kelompok pemain liong:

  • Merusak Properti Naga: Jenggot naga adalah bagian penting dari estetika dan simbolisme naga. Jika terlalu banyak dicabut, tampilan naga bisa rusak.
  • Gangguan pada Pertunjukan: Tindakan mencabut jenggot dapat mengganggu fokus para pemain liong yang membutuhkan konsentrasi tinggi untuk menggerakkan naga secara harmonis.

Karena itu, beberapa komunitas kini mengimbau penonton untuk menghormati naga dan menikmati pertunjukan tanpa mencabut jenggotnya. Sebagai gantinya, mereka mungkin menyediakan souvenir yang menyerupai jenggot naga untuk dibagikan kepada penonton.

Kepercayaan pada jenggot naga mencerminkan kekayaan tradisi dan spiritualitas dalam budaya Tionghoa. Meskipun praktik mencabut jenggot naga menjadi kontroversial di beberapa tempat, makna di balik tindakan ini tetap menunjukkan rasa hormat dan keyakinan mendalam terhadap simbolisme naga sebagai pembawa keberuntungan dan pelindung.