Faktaambon.id, NASIONAL – Usulan untuk menganugerahkan gelar Soeharto Pahlawan Nasional kembali mencuat di tengah masyarakat. Dorongan terbaru ini datang dari Ketua Umum Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI), Andri Yani Sanusi. Andri menilai bahwa Presiden ke-2 RI tersebut memiliki peran yang sangat besar. Peran ini termasuk dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dan membangun fondasi bangsa. Oleh sebab itu, negara sudah sepatutnya memberikan penghargaan tertinggi berupa gelar pahlawan.
Menurut Andri Yani Sanusi, Jasa Soeharto sebagai seorang militer sejati dan pemimpin patut diakui. Beliau berhasil memimpin berbagai pertempuran krusial dalam sejarah Indonesia. Lebih dari itu, Soeharto juga berperan penting dalam menjaga stabilitas keamanan dan ekonomi negara selama masa transisi kekuasaan. Hal ini menjadi kunci keberhasilan Indonesia melewati masa-masa sulit.
Peran Krusial Soeharto di Medan Tempur dan Stabilitas Bangsa
Andri Yani Sanusi memaparkan sejumlah jasa Soeharto di bidang militer yang dianggapnya vital. Peran tersebut menunjukkan kepemimpinan yang kuat dalam menjaga kedaulatan negara.
“Beliau memimpin berbagai pertempuran melawan penjajah maupun pemberontakan,” jelas Andri (25/10/2025).
Beberapa peran militer dan pertempuran besar yang dipimpinnya meliputi:
- Serangan Umum 1 Maret 1949.
- Kepemimpinan dalam Operasi Trikora sebagai Panglima Komando Mandala untuk merebut Irian Barat (Papua).
- Pertempuran Ambarawa.
- Penumpasan G30S/PKI.
Andri menambahkan, saat transisi dari Orde Lama ke Orde Baru, Soeharto berhasil memulihkan stabilitas keamanan dan ekonomi nasional. Pemulihan ini dilakukan melalui diplomasi yang cerdas di kalangan elite sipil dan militer. Keberhasilan tersebut merupakan fondasi penting bagi pembangunan selanjutnya.
Kontribusi Pembangunan Ekonomi dan Keagamaan Orde Baru
Selain jasa militer, PPI juga menyoroti pencapaian Soeharto dalam pembangunan. Jasa Soeharto dalam pembangunan masyarakat Islam juga tidak bisa dikesampingkan. Salah satu contohnya adalah melalui pembangunan 999 masjid di seluruh wilayah Indonesia.
Di bidang ekonomi, keberhasilan program pembangunan yang terencana di era Orde Baru diakui dunia internasional. Keberhasilan ini bahkan berhasil menobatkan Indonesia sebagai salah satu macan ekonomi baru di Asia. Hal tersebut menunjukkan visi kepemimpinan yang kuat dalam mengangkat martabat bangsa.
Terkait adanya penolakan terhadap usulan gelar Soeharto Pahlawan Nasional, Andri berpendapat bahwa hal tersebut merupakan dinamika biasa dalam politik. Ia menegaskan pandangannya:
“Pak Harto adalah simbol kebangkitan Indonesia. Pak Harto wajib mendapatkan gelar Pahlawan Nasional,” pungkasnya.
Dorongan ini menegaskan kembali harapan sebagian pihak agar kontribusi besar Soeharto diakui secara resmi oleh negara.
(*Drw)
