FAKTA GROUP – Penanggalan lunar, yang juga dikenal sebagai kalender bulan, telah digunakan oleh berbagai peradaban di dunia sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu penerapan kalender lunar yang paling dikenal adalah perayaan Tahun Baru Imlek, yang menjadi salah satu tradisi terbesar dalam budaya Tionghoa. Artikel ini akan membahas asal muasal penanggalan lunar, bagaimana sistem ini berkembang, serta hubungannya dengan perayaan Imlek.
Penanggalan Lunar: Sejarah dan Penggunaannya
Penanggalan lunar didasarkan pada siklus bulan, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh bulan untuk mengelilingi bumi, yang sekitar 29,5 hari. Oleh karena itu, satu bulan lunar terdiri dari 29 atau 30 hari, yang membentuk satu tahun lunar dengan total 354 hari, lebih pendek sekitar 11 hari dibandingkan tahun matahari (365,25 hari).
Penanggalan lunar sudah digunakan sejak zaman kuno oleh berbagai peradaban, seperti Mesopotamia, Mesir Kuno, dan peradaban Tionghoa. Sistem kalender ini sangat penting untuk pertanian, karena banyak kegiatan pertanian yang bergantung pada fase bulan, seperti penanaman dan panen.
Kalender Tionghoa: Sistem Lunar-Solar
Kalender Tionghoa merupakan sistem kalender lunar-solar, yang menggabungkan perhitungan bulan dan matahari. Kalender ini menggunakan siklus bulan untuk menentukan bulan dan tahun, namun juga memperhitungkan posisi matahari untuk mengatur musim.
Salah satu ciri khas kalender Tionghoa adalah penentuan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada bulan pertama dalam kalender Tionghoa. Tanggal Tahun Baru Imlek tidak tetap, melainkan bergerak antara akhir Januari hingga pertengahan Februari dalam kalender Gregorian. Hal ini disebabkan oleh perbedaan antara panjang tahun lunar dan tahun matahari.
Asal Usul Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Imlek, yang dikenal dengan nama Chunjie (春节) dalam bahasa Mandarin, memiliki akar sejarah yang sangat panjang. Perayaan ini berawal dari tradisi kuno di Tiongkok yang bertujuan untuk menghormati leluhur dan memohon keberuntungan serta kemakmuran di tahun yang baru.
Pada masa Dinasti Shang (1600–1046 SM), masyarakat Tionghoa sudah merayakan festival untuk menghormati dewa-dewa dan roh leluhur, serta untuk mengusir roh jahat. Namun, perayaan Tahun Baru Imlek yang kita kenal sekarang baru terbentuk sekitar 2.000 tahun yang lalu pada masa Dinasti Han (206 SM–220 M). Pada masa ini, kalender lunar mulai digunakan secara resmi untuk menghitung waktu, dan Tahun Baru Imlek ditetapkan sebagai perayaan utama untuk menyambut musim semi.
Penentuan Tanggal Imlek
Tahun Baru Imlek selalu jatuh pada hari pertama bulan pertama dalam kalender lunar Tionghoa. Namun, karena kalender lunar hanya memiliki 354 hari, sedangkan tahun matahari memiliki 365 hari, maka setiap beberapa tahun sekali, kalender Tionghoa menambahkan satu bulan ekstra untuk menyesuaikan dengan pergerakan matahari. Proses ini disebut dengan penambahan bulan kabisat.
Karena perbedaan panjang tahun lunar dan tahun matahari, perayaan Tahun Baru Imlek tidak pernah jatuh pada tanggal yang sama dalam kalender Gregorian. Biasanya, Imlek jatuh antara 21 Januari hingga 20 Februari.
Hubungan Penanggalan Lunar dengan Imlek
Perayaan Tahun Baru Imlek sangat erat kaitannya dengan penanggalan lunar, karena Imlek dirayakan pada tanggal pertama bulan pertama dalam kalender lunar. Selain itu, setiap tahun dalam kalender Tionghoa juga diwakili oleh salah satu dari 12 shio (zodiak Tionghoa), yang berputar setiap 12 tahun, dan dikaitkan dengan elemen tertentu (Kayu, Api, Tanah, Logam, dan Air).
Shio yang dipilih untuk tahun tersebut berhubungan dengan karakteristik tertentu yang dipercaya memengaruhi nasib dan keberuntungan. Misalnya, Tahun 2025 adalah Tahun Naga Kayu, yang membawa energi yang dinamis dan penuh ambisi.
Perayaan Imlek dan Tradisi Lunar Lainnya
Tahun Baru Imlek bukan hanya perayaan untuk menyambut tahun baru, tetapi juga merupakan waktu untuk berkumpul dengan keluarga, membersihkan rumah untuk mengusir nasib buruk, serta memberikan angpao (amplop merah berisi uang) sebagai simbol keberuntungan. Selain itu, berbagai festival dan acara seperti barongsai, liong, dan pertunjukan kembang api juga sering diadakan untuk merayakan Imlek.
Kesimpulan
Penanggalan lunar telah digunakan oleh berbagai peradaban sejak zaman kuno, dan kalender Tionghoa merupakan salah satu sistem kalender yang paling berpengaruh hingga saat ini. Tahun Baru Imlek, yang berhubungan langsung dengan kalender lunar, merupakan salah satu perayaan terbesar di dunia, penuh dengan tradisi dan simbolisme yang mendalam. Dengan mengikuti siklus bulan dan perhitungan elemen serta shio, perayaan Imlek tetap menjadi bagian penting dari kebudayaan Tionghoa yang diwariskan turun-temurun.