Faktaambon.id, AMBON – Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran dahsyat yang menghanguskan 485 rumah di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Aksi ini berlangsung Selasa (10/6/2025), empat hari setelah musibah pada Jumat (6/6/2025).
Tim forensik mengambil sampel penting untuk mengungkap penyebab pasti dan mencegah spekulasi.
Kanit Reskrim Polsek Penjaringan, AKP Samson Hutapea, menyampaikan bahwa proses scientific crime investigation telah berjalan.
“Kami koordinasi dengan Puslabfor untuk menggali titik asal api. Penyidik juga sudah memeriksa empat saksi di lapangan,” ujar Samson.
Sesampainya di lokasi, tim forensik langsung menuju titik awal dugaan kebakaran, yakni sebuah rumah panggung di Kampung Rawa Indah.
Mereka menandai area hangus terparah dan mengumpulkan sampel residu kebakaran—termasuk potongan kabel, sisa bahan bakar, dan serpihan struktur bangunan.
Setiap sampel dikemas steril untuk mencegah kontaminasi, kemudian dikirim ke laboratorium forensik Mabes Polri.
Baca Juga: Sidang Tuntutan Ema Sumarna: KPK Tuntut 9 Tahun Penjara dan Uang Pengganti Rp676,75 Juta
Setelah tiba di lab, sampel akan diuji menggunakan teknik kromatografi gas dan spektrometri massa untuk mendeteksi zat kimia yang mungkin menjadi pemicu. “Pengujian memakan waktu 4–5 hari kerja.
Hasilnya akan membantu menentukan apakah kebakaran dipicu korsleting listrik, kelalaian manusia, atau faktor lain,” jelas Samson. Selain analisis kimia, forensik digital juga akan memeriksa rekaman CCTV dan perangkat elektronik di sekitar lokasi.
Sembari menunggu hasil forensik, Polsek Penjaringan terus memeriksa saksi dan mendata kerugian warga. BPBD DKI Jakarta, tagana, serta relawan juga dikerahkan untuk penanganan darurat.
Dugaan sementara, angin kencang pada malam kejadian diduga mempercepat penyebaran api.
Dengan metode ilmiah dan kerja sama lintas instansi, diharapkan penyebab kebakaran Kapuk Muara dapat segera terungkap secara akurat. Informasi ini penting untuk merumuskan rekomendasi keselamatan bagi ratusan keluarga yang terkena dampak.[dit]













