faktaambon.id, NASIONAL –Inflasi tertinggi di sejumlah daerah membuat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengingatkan pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah atasi inflasi. Peringatan ini disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Tomsi Tohir saat memimpin Rapat Pengendalian Inflasi di Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Tomsi menyebut daerah yang tingkat inflasinya melebihi rata-rata nasional sebesar 1,87 persen secara year-on-year (YoY) pada Juni 2025 perlu segera bertindak.
“Bagi provinsi yang masih di atas garis hijau (rata-rata nasional), agar berupaya sebaik-baiknya untuk bisa menurunkan kembali,” tegasnya.
Berikut daftar 10 provinsi dengan tingkat inflasi tahunan tertinggi per Juni 2025:
Papua Selatan (3 persen)
Bali (2,94 persen)
Sulawesi Barat (2,57 persen)
Sulawesi Tenggara (2,52 persen)
DI Yogyakarta (2,52 persen)
Nusa Tenggara Barat (2,51 persen)
Sulawesi Tengah (2,47 persen)
Sumatera Selatan (2,44 persen)
Papua Tengah (2,33 persen)
Lampung (2,27 persen)
Berdasarkan perubahan Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu keempat Juli 2025, DKI Jakarta mencatat IPH tertinggi sebesar 2,35 persen, diikuti:
Kalimantan Timur (2,24 persen)
Sulawesi Utara (2,03 persen)
Bali (1,93 persen)
Gorontalo (1,84 persen)
Sulawesi Barat (1,77 persen)
NTT (1,75 persen)
Maluku (1,74 persen)
Bengkulu (1,67 persen)
Sumatera Utara (1,61 persen)
“DKI yang menjadi sentral harus segera evaluasi. Temukan simpul-simpul penyebab tingginya harga. Saya minta yang mewakili DKI benar-benar serius membahas ini,” ujar Tomsi.
Tomsi menambahkan, beberapa komoditas memicu kenaikan inflasi di berbagai daerah:
Bawang merah naik di 296 kabupaten/kota
Cabai rawit naik di 267 kabupaten/kota
Beras naik di 219 kabupaten/kota
“Beras di semua zona—satu, dua, tiga—itu naik,” imbuhnya.
Dalam rapat tersebut, Tomsi juga menekankan pentingnya efektivitas rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi.
“Saya minta narasumber hadir dengan sudut pandang berbeda. Jangan hanya ulang data, tapi berikan analisis baru yang relevan,” tegasnya.
Turut hadir dalam Rakor:
Pudji Ismartini, Deputi Statistik Distribusi BPS
Imran, Dirjen Perumahan Perdesaan PKP
Edy Priyono, Plt. Deputi II KSP
I Gusti Ketut Astawa, Deputi I Bapanas