Faktaambon.id, NASIONAL – Tentara Nasional Indonesia (TNI) memanfaatkan momentum Bastille Day 2025 di Paris, Prancis, sebagai ajang diplomasi strategis untuk memperkuat kerja sama militer Indonesia dan Prancis, khususnya dalam bidang pertahanan dan teknologi militer.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa Bastille Day bukan hanya sekadar parade militer tahunan, tetapi menjadi platform penting untuk mempererat hubungan bilateral, terutama di sektor pertahanan dan keamanan.
“Tentu ada pembicaraan-pembicaraan bagaimana bentuk kerja samanya, real kerja sama ke depan yang datang,” ujar Kristomei, usai memimpin penyambutan Satgas Patriot 2 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (16/7/2025).
Kristomei menyebut, ada beberapa skema kerja sama militer yang sedang dijajaki oleh kedua negara. Bentuk kerja sama tersebut mencakup pertukaran teknologi pertahanan, pelaksanaan latihan gabungan, hingga pertukaran personel militer untuk pendidikan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
“Bisa berupa pertukaran teknologi militer, latihan bersama, hingga pertukaran prajurit untuk pendidikan militer,” tambahnya.
Saat disinggung mengenai peluang kerja sama di sektor pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Prancis, Kristomei menolak untuk memberikan detail secara terbuka dengan alasan kerahasiaan strategi pertahanan.
“Tentunya tidak bisa kita bahas secara detail secara terbuka,” tegas Kristomei.
Diketahui, Prancis merupakan salah satu negara mitra strategis Indonesia dalam pengembangan industri pertahanan, terutama dalam pengadaan sistem pertahanan udara, kapal selam, dan pesawat tempur. Keterlibatan TNI dalam Bastille Day menjadi langkah konkret memperluas diplomasi pertahanan Indonesia di kancah internasional.
Partisipasi aktif TNI dalam forum militer internasional seperti Bastille Day merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi Indonesia di kawasan Indo-Pasifik, memperkuat interoperabilitas, dan meningkatkan transfer teknologi militer dengan negara-negara sahabat.
